Setiap ada jam kosong sering kita dengar teriakan senang, tetapi kita tidak pernah berfikir bergunakah jam kosong?? Sebenarnya jika kita bisa memanfaatkan secara positif, tentu saja jam kosong itu berguna, tetapi jika kita memanfaatkannya secara negatif tentu tidak akan berguna. Contoh dari pemanfaatan jam kosong secara negatif ialah sering kita lihat tidak sedikit siswa yang meninggalkan kelas saat jam kosong, jangankan jam kosong saat pelajaran pun, ada saja siswa yang meninggalkan kelas.
Padahal tujuan dari jam kosong ialah siswa diberi tanggung jawab ekstra untuk mengerjakan tugas dan tetap disiplin meskipun tidak dengan pengawasan dari guru pengajar. Tapi, banyak siswa yang kurang bisa memanfaatkan jam kosong ini dengan positif. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa jam kosong adalah terbebas dari pelajaran tersebut dan mereka bisa bertingkah sesuka hati, meskipun telah diberi tugasoleh guru pengajar.
Meskipun demikian tidak sedikit siswa yang hanya mengandalkan kemampuan teman untuk mengerjakan tugastersebut, sedangkan mereka hanya asyik ngobrol, online, bermain-main, meninggalkan kelas bahkan ada pula yang pergi ke kantin. Jam kosong itu sendiri bukan berarti kita bisa dengan leluasa meninggalkan kewajiban kita sebagai siswa yaitu belajar, melainkan kita harus mampu belajar sendiri tanpa bimbingan dari guru. Tentu saja peran ketua kelas dan kesadaran dari diri kita sendiri sangat diperlukan, sebab tanpa adanya ketua kelas dan kesadaran akan belajar dari diri kita, kelas akan kacau dan tujuan atau dampak positif dari jam kosong itu sendiri tidak akan tercapai.
Padahal tujuan dari jam kosong ialah siswa diberi tanggung jawab ekstra untuk mengerjakan tugas dan tetap disiplin meskipun tidak dengan pengawasan dari guru pengajar. Tapi, banyak siswa yang kurang bisa memanfaatkan jam kosong ini dengan positif. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa jam kosong adalah terbebas dari pelajaran tersebut dan mereka bisa bertingkah sesuka hati, meskipun telah diberi tugasoleh guru pengajar.
Meskipun demikian tidak sedikit siswa yang hanya mengandalkan kemampuan teman untuk mengerjakan tugastersebut, sedangkan mereka hanya asyik ngobrol, online, bermain-main, meninggalkan kelas bahkan ada pula yang pergi ke kantin. Jam kosong itu sendiri bukan berarti kita bisa dengan leluasa meninggalkan kewajiban kita sebagai siswa yaitu belajar, melainkan kita harus mampu belajar sendiri tanpa bimbingan dari guru. Tentu saja peran ketua kelas dan kesadaran dari diri kita sendiri sangat diperlukan, sebab tanpa adanya ketua kelas dan kesadaran akan belajar dari diri kita, kelas akan kacau dan tujuan atau dampak positif dari jam kosong itu sendiri tidak akan tercapai.
Meskipun ada teguran keras dari guru piket atau bahkan guru lain tetapi tidak ada kesadaran dari diri mereka sendiri, tetap saja mereka akan ramai dan mengganggu kelas lain yang sedang belajar. Mungkin mereka hanya bisa diam sebentar saja tapi selanjutnya akan kembali pada keadaan semula. Ya, itu sebenarnya wajar karena kita masih remaja yang beranjak dewasa dan sedang mencari jati diri kita yang sebenarnya, biasanya kurang jeli dengan apa yang bermanfaat dan yang tidak bagi diri kita, sehingga tak jarang dari kita yang meremehkan adanya jam kosong. Tapi, meskipun begitu, masih banyak siswa yang merindukan jam kosong. Mungkin itu semua dikarenakan kurangnya liburan dan terlalu banyak tugas yang diberikan oleh guru, sehingga kita kurang memanfaatkan jam kosong dengan sebaik-baiknya.
So, buat kita semua warga SMK Negeri 4 Malang khususnya siswa kelas X Multimedia C sebenarnya jam kosong itu asyik-asyik dan bermamfaat saja asalkan kita bisa memanfaatkannya dijalan yang positif. Seperti ke perpustakaan, baca buku, mengerjakan tugas dari guru pengajar, atau apalah yang penting itu tidak mengganggu kelas lain bahkan mengganggu kegiatan belajar mengajar dan pastinya memberi dampakpositif bagi kita. OK !!!